Profil Desa Ketiwijayan

Ketahui informasi secara rinci Desa Ketiwijayan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Ketiwijayan

Tentang Kami

Profil Desa Ketiwijayan, Bayan, Purworejo. Mengupas mendalam warisan nama bersejarah yang sarat makna kejayaan, potensi agraris, geliat UMKM, tata kelola pemerintahan, serta dinamika sosial masyarakat yang guyub dan religius.

  • Warisan Nama Penuh Makna

    Nama "Ketiwijayan" menyiratkan akar sejarah yang dalam, kemungkinan terkait dengan "kejayaan" atau tokoh penting masa lalu, memberikan identitas yang kuat bagi desa.

  • Fondasi Ekonomi Agraris

    Sektor pertanian, dengan komoditas utama padi di lahan subur, menjadi penopang utama perekonomian dan ketahanan pangan bagi mayoritas penduduk.

  • Komunitas Guyub dan Religius

    Kehidupan sosial masyarakatnya sangat erat dengan semangat kebersamaan (guyub) dan nilai-nilai religius, menjadi modal sosial yang kokoh dalam pembangunan.

XM Broker

Desa Ketiwijayan, sebuah permukiman asri yang terletak di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menyimpan pesona yang lebih dari sekadar bentang alam agrarisnya. Nama desa yang unik dan sarat akan makna "kejayaan" ini menjadi penanda adanya jejak historis yang mendalam. Dengan bertumpu pada sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi dan didukung oleh modal sosial masyarakat yang guyub dan religius, Ketiwijayan secara konsisten membangun fondasi menuju desa yang mandiri dan sejahtera.

Geografi dan Kondisi Demografis

Secara geografis, Desa Ketiwijayan berada di kawasan dataran rendah yang subur, sebuah karakteristik utama yang menjadikan wilayah Kecamatan Bayan sebagai lumbung pangan. Luas wilayah Desa Ketiwijayan tercatat sekitar 1,32 kilometer persegi atau setara dengan 132 hektare. Sebagian besar dari total luas lahan ini dimanfaatkan secara produktif sebagai area persawahan irigasi, tegalan, serta permukiman penduduk yang tertata dengan baik di sepanjang jalan-jalan desa.Berdasarkan data kependudukan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, jumlah penduduk di Desa Ketiwijayan mencapai 2.329 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 1.764 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa Ketiwijayan merupakan komunitas yang cukup padat dengan dinamika sosial yang aktif dan intens.Desa Ketiwijayan memiliki batas-batas wilayah administratif yang strategis, yaitu:

  • Berbatasan dengan Desa Besole.

  • Berbatasan dengan Desa Botorejo.

  • Berbatasan dengan Desa Bringin.

  • Berbatasan dengan Kelurahan Sucen Juru Tengah.

Lokasinya yang terhubung dengan baik ke pusat kecamatan dan ibu kota kabupaten memberikan kemudahan akses bagi mobilitas penduduk serta kelancaran distribusi hasil bumi.

Warisan Sejarah "Kejayaan" dan Tata Kelola Pemerintahan

Salah satu aspek paling menonjol dari Desa Ketiwijayan adalah namanya. "Ketiwijayan" diyakini berasal dari kata dasar "jaya" yang mendapat awalan dan akhiran, membentuk kata yang bermakna "kejayaan" atau "kemenangan". Menurut narasi lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi, penamaan ini tidak terlepas dari peristiwa heroik atau keberadaan tokoh penting di masa lalu yang berhasil membawa kejayaan bagi wilayah tersebut. Meskipun bukti fisik atau catatan tertulisnya terbatas, warisan nama ini menjadi sumber kebanggaan dan spirit bagi masyarakatnya.Saat ini, sistem pemerintahan Desa Ketiwijayan berjalan secara modern, transparan dan partisipatif. Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Dalam menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan publik, Kepala Desa dibantu oleh jajaran perangkat desa yang profesional, meliputi Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan para Kepala Dusun (Kadus) sebagai perpanjangan tangan pemerintah di tingkat lingkungan.Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berperan aktif sebagai mitra pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan dan mengawasi jalannya pembangunan. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), difokuskan pada program-program yang menjadi prioritas kebutuhan warga. "Kami selalu melibatkan masyarakat melalui Musyawarah Desa dalam setiap perencanaan. Tujuannya agar pembangunan, baik infrastruktur maupun pemberdayaan, benar-benar menjawab kebutuhan dan dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat," jelas seorang perwakilan pemerintah desa.

Perekonomian Desa Berbasis Agraris dan Usaha Lokal

Pilar utama yang menopang perekonomian Desa Ketiwijayan merupakan sektor pertanian. Lahan sawah yang subur dan didukung oleh jaringan irigasi yang memadai memungkinkan para petani untuk menanam padi dua hingga tiga kali dalam setahun. Produksi padi dari desa ini memberikan kontribusi penting bagi ketahanan pangan di Kecamatan Bayan. Selain padi, sebagian warga juga memanfaatkan lahan pekarangan dan tegalan untuk menanam palawija, sayuran, dan buah-buahan sebagai sumber pendapatan tambahan dan pemenuhan gizi keluarga.Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di desa ini memegang peranan krusial dalam upaya peningkatan produktivitas. Melalui Gapoktan, para petani mendapatkan akses terhadap penyuluhan, bantuan benih unggul, pupuk bersubsidi, serta informasi mengenai teknik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.Di luar sektor pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai tumbuh. Beberapa warga telah merintis usaha skala rumahan di bidang pengolahan makanan, seperti pembuatan aneka kue basah, keripik, dan makanan ringan tradisional lainnya. Selain itu, sektor perdagangan melalui warung kelontong dan usaha jasa seperti pertukangan dan perbengkelan sederhana turut melengkapi struktur ekonomi desa, menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat lokal. Pemerintah desa terus berupaya mendorong pertumbuhan sektor ini melalui berbagai program pemberdayaan.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat yang Guyub

Masyarakat Desa Ketiwijayan dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan atau guyub. Semangat gotong royong menjadi landasan dalam berbagai aktivitas komunal. Hal ini terlihat jelas dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum secara swadaya, hingga tradisi sinoman (saling membantu) saat ada warga yang menggelar hajatan atau acara keluarga. Modal sosial yang kokoh ini menciptakan lingkungan yang harmonis, aman, dan suportif.Nuansa religius sangat kental mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat, yang mayoritas memeluk agama Islam. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai pusat peribadatan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan Al-Qur`an (TPA) bagi anak-anak, dan forum silaturahmi. Peringatan hari-hari besar keagamaan seperti Idulfitri, Iduladha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen yang dirayakan dengan penuh khidmat dan kebersamaan.Organisasi kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruna juga berjalan aktif. PKK menjadi motor penggerak bagi kaum ibu dalam program-program kesehatan keluarga, gizi anak melalui Posyandu, dan pelatihan keterampilan. Sementara itu, Karang Taruna menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan kreativitas dan energi positif mereka dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, seni, hingga sosial-kemasyarakatan.

Infrastruktur dan Pembangunan Terkini

Pembangunan infrastruktur di Desa Ketiwijayan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seiring dengan optimalisasi penggunaan Dana Desa. Akses jalan utama desa dan jalan-jalan lingkungan di permukiman sebagian besar sudah dalam kondisi baik, berupa jalan aspal dan rabat beton. Infrastruktur jalan yang memadai ini sangat vital untuk kelancaran transportasi hasil pertanian dan mobilitas warga.Dalam hal layanan dasar, hampir seluruh rumah tangga telah teraliri listrik dari PLN. Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, masyarakat umumnya mengandalkan sumur gali pribadi yang kualitas airnya terjaga dengan baik. Di bidang komunikasi, jangkauan sinyal telepon seluler dan internet dari berbagai operator sudah stabil, membuka akses informasi dan komunikasi bagi masyarakat luas.Fasilitas publik esensial di sektor pendidikan dan kesehatan juga tersedia. Keberadaan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) di desa memastikan generasi muda mendapatkan hak pendidikan dasar yang terjangkau dan berkualitas. Di sektor kesehatan, kegiatan Posyandu yang diselenggarakan secara rutin setiap bulan menjadi ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan preventif bagi balita dan ibu hamil, berperan penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini.Menatap ke depan, Desa Ketiwijayan memiliki fondasi yang kuat. Dengan spirit "kejayaan" yang terpatri dalam namanya, didukung oleh potensi agraris yang melimpah dan kekompakan warganya, desa ini berpotensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.